ADLX merupakan singkatan
dari Active, Deep, Learner, Experience. Sedangkan Introflex singkatan dari Individualisasi, Interaksi, Observasi,
Refleksi. Terpadu adalah
internalisasi nilai Islami di setiap materinya. Pendekatan ini merupakan sebuah
desain pembelajaran hasil inovasi Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT)
Indonesia.
Baca Juga : Mencegah Bullying Dengan Cara Berbagi
Penerapan ADLX Instroflex secara individualisasi.
SD Islam Bustanul ‘Ulum
Gunung Batin Baru Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah merupakan
salah satu Sekolah Islam Terpadu anggota dari JSIT Indonesia menuntut kepada
para Pendidik untuk menerapkan Desain ADLX Introflex, oleh karena itu pihak
sekolah bekerja sama dengan JSIT wilayah Lampung menggelar pelatihan ADLX
Introflex selama 3 hari. Dengan adanya pelatihan tersebut
diharapkan seluruh Pendidik dapat menyerap ilmu yang dibagikan oleh Coach
(trainer) dari JSIT dalam penerapan Pembelajaran ADLX Introflex ini.
Pelatihan desain alur pembelajaran berbasis ADLX dengan pendekatan Terpadu
Empat faktor kunci mencapai ADLX dengan
Introflex, yaitu :
1.
Individualisasi yakni setiap peserta didik
memiliki keunikan
2.
Interaksi yakni pengalaman belajar yang
diperoleh melalui interaksi positif, antar peserta didik, dan peserta didik
dengan guru, serta peserta didik dengan materi
3.
Observasi yakni usaha yang dilakukan oleh
pendidik selama pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran
4.
Refleksi yakni mengajak peserta didik
mengambil hikmah.
Desain
Alur Pembelajaran dibuat untuk satu kegiatan yanng memiliki tujuan mencapai
active deep, semua bagian terencana dengan baik, dan setiap bagian terbagi
waktunya. Sedangkan alurnya adalah Opener, Aktivitas, Energizer (membuat
seseorang menjadi penasaran), Kaitkan dan simpulkan dan Closure.
Pendidik harus mampu menjadi jembatan antara materi
secara duniawi dengan materi secara ukhrowi, dan juga harus berupaya
menyambungkan materi yang diajarkan di kelas dengan kehidupan keseharian siswa.
ADLX
Introflex ini adalah salah satu model pembelajaran yang dapat me-upgrade pendidik
agar tetap mempunyai inovasi di dalam ataupun di luar kelas.
Oleh : Agus Eko Pramono, S.Pd